Pengujian klasifikasi satu arah ini dapat diselesaikan dengan menggunakan langkah-langkah metode tertentu. Langkah–langkah pengujian klasifikasi satu arah ialah sebagai berikut.
1) Menentukan formulasi hipotesis
Ho : µ1 = µ2 = µ3 = … = µk
H1 : µ1 ≠ µ2 ≠ µ3 ≠ … = µk
2) Menentukan taraf nyata (α) beserta F tabel
Taraf nyata (α) doitentukan dengan derajat pembilang () dan derajat penyebut (). = k – 1 dan = k (n -1). = …
3) Menentukan kriteria pengujian
4) Membuat analisis variansnya dalam bantuk tabel anova
Sumber varians | Jumlah Kuadrat | Derajat bebas | Rata-rata kuadrat | Fo |
Rata-rata kolom | JKK | k - 1 | ||
Error | JKE | K (n – 1) | ||
Total | JKT | Nk - 1 |
· Untuk membuat analisis ragam bagi klasifikasi satu arah dengan sampel yang sama banyak digunakan rumus:
JKE = JKT – JKK
keterangan:
xij = pengamatan ke-j dari populasi ke-i
Ti = total semua pengamatan dalam contoh pada populasi ke-i
k = kolom
n = baris
N = jumlah populasi
JKT = jumlah kuadrat total
JKK = Jumlah kuadrat untuk nilai tengah kolom
JKE = jumlah kuadrat galat (error)
· Sedangkan untuk mencari analisis ragam bagi klasifikasi satu arah dengan sampel yang tidak sama banyak, rumusnya adalah sebagai berikut:
JKE = JKT – JKK
keterangan:
xij = pengamatan ke-j dari populasi ke-i
Ti = total semua pengamatan dalam contoh pada populasi ke-i
k = kolom
n = baris
N = jumlah populasi
JKT = jumlah kuadrat total
JKK = Jumlah kuadrat untuk nilai tengah kolom
JKE = jumlah kuadrat galat (error)
Selain menggunakan tabel anova ,analisis varian juga dapat dilakukan secara langsung dengan menggunakan langkah-langkah berilkut:
1. Menentukan rata-rata sampel (rata-rata kolom).
2. Menentukan varians sampel.
3. Menentukan rata-rata varians sampel.
4. Menentukan varians rata-rata sampel.
5) Membuat Kesimpulan
Menyimpulkan Ho diterima atau ditolak dengan membandingkan antara langkah ke-4 dengan kriteria pengujian pada langkah ke-3 (Hasan, 2002).
Di akhir pembahasan mengenai analisis ragam bagi klasifikasi satu arah ini, akan dikemukakan keuntunganya pangambilan ukuran sampel sama banyak dengan ukuran sampel yang tidak sama banyak. Keuntungan yang pertama adalah bahwa nilai rasio f tidak peka terhadap penyimpangan dari asumsi kehomogenan ragam bagi k buah populasi tersebut bila ukuran contohnya sama. Keuntungan kedua, ukuran contoh yang sama meminimumkan peluang melakukan galat jenis II. Dan yang terakhir, penghitungan JKK lebih sederhana bila ukuran contohnya sama (Walpole, 1992).
No comments:
Post a Comment